Popular Post

Popular Posts

Jumat, 18 Maret 2016

#WayToDie: Pembully di Bully (Fahrizal Ahadisuryo)
“Hey pengecut! Ambil saja sepatumu sendiri! Palingan pembantu sekolah sudah membakar semua sampah siang tadi!!” kemudian teriakan itu diikuti gelak tawa di seluruh penjuru ruangan. Ada beberapa yang diam, ada beberapa yang kesal. Namun mereka tidak bisa apa-apa, karena jika Kenny dan Sam sudah berulah, hampir tidak ada yang bisa menghentikan mereka. Dan seperti biasa, obyek bedah favorit mereka adalah Jerry. Anak culun dan lugu namun dia sangat pintar dan rajin. Jerry tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia sudah tidak bisa melawan mereka, karena Kenny dan Sam merupakan anak bodoh yang gila akan reputasi mereka di sekolah. Mereka memang popular, setidaknya Kepala Sekolah sampai Satpam Sekolah mengetahui mereka. “Baiklah aku akan mengambilnya. Sial kau.” Jerry mengumpat. “Lihatlah!! Bocah ini sudah dewasa!” lagi-lagi ledekkan Kenny mengundang gelak tawa anak-anak. Sam pun tertawa dan sesekali menimpali perkataan Kenny. Bel sekolah berbunyi, menandakan saatnya pulang sekolah. Semua anak pulang ke rumah masing-masing, termasuk Jerry, kecuali Kenny dan teman-temannya, mereka berlatihfootball dulu di lapangan sekolah. Sampai pukul 6.30 mereka baru selesai berlatih. Kenny memutuskan untuk mandi dulu di sekolah karena tubuhnya sangat lengket, sementara teman-temannya pulang duluan. Untunglah lapangan dan shower berdekatan, karena hari sudah gelap, Kenny bergegas menuju shower dan langsung mandi. Saat sedang asyik mandi, seseorang membuka pintu “Masih ada orang di sini??!” ternyata itu pembantu sekolah. “Aku masih di sini!! Tunggu sebentar!” Kenny berseru. Setelah selesai ia berjalan ke locker dan memakai bajunya, terdengar seseorang membuka pintu lagi. “Astaga, bukankah sudah kubilang untuk menunggu sebentar saja?!!” bentak Kenny. Kenny kemudian menoleh dan di pojok ruangan dia melihat sosok berjubah hitam, menggenggam sesuatu yang mengkilat, runcing. Itu pisau daging. Kenny kemudian langsung berlari menuju pintu. “Sial, terkunci!” dia berlari lagi menuju jendela, sosok berjubah itu masih mengejarnya. Dan jendela pun sudah terkunci, saat dia bermaksud memecahkan kaca, sosok itu menancapkan pisaunya di paha Kenny, kemudian dia mengerang, namun sosok itu menutup mulutnya. Kenny berusaha melawan, sosok berjubah itu pun menusuk kedua lengan dan telapak tangan Kenny. “Kamu mau apa?!!!!” Kenny berteriak. Kemudian dia menjambak Kenny dan membenturkan kepalanya ke salah satu locker, hingga darah segar mengucur dari dahi dan hidungnya. “Siapa kamu?” Kenny lemas dan terbaring tak berdaya. “Kau lapar Kenny?” Tanya sosok itu. Kenny hanya bisa merasakan sakit, kemudian dia mengerang lagi saat pisau daging itu menancap di perutnya. “Hentikan…” Kenny semakin lemas. “Ada apa Kenny? Aku kira kamu suka membully orang-orang.” Kemudian sosok itu menancapkan lagi pisau daging itu di perut Kenny, kali ini darah segar membuncah dari mulut Kenny. “Aku penasaran mengapa kau lemas, sepertinya kau lapar. Kau suka sosis?” setelah bertanya, sosok itu merobek perut Kenny. “lihat Kenny, ini sosis. Aku rasa kau suka sosis!” sosok itu mengeluarkan semua usus dari perut Kenny.
“Hey, ini sosisnya, kenapa kau masih tidak mau memakannya?”. Kenny tidak bisa menjawab karena mulutnya dipenuhi darah, sepertinya dia sekarat. “Kenapa kau tidak menjawab, Kenny? Aku tau! Mungkin kau suka hati, ini, aku berikan hati yang masih segar!” sosok itu mencabut dan menyerahkan hati Kenny. Kenny hanya bisa melotot dan menahan sakit.
“Oh ya, kau tahu Kenny, kelas Biology membutuhkan jantung manusia untuk dibedah, seingatku, kau orang yang dermawan.” Sosok itu mendekati dada kiri Kenny. Dengan tenaga terakhir, Kenny mencopot topeng itu, dan ternyata itu Sam! “Sssssam…. Kkkkenapa?” pertanyaan Kenny diiringi oleh muntahan darah. “Kau tahu Ken, aku muak melihat tingkah lakumu yang kekanak-kanakan. Aku memang suka mengusili orang, namun aku tidak suka menganggu orang yang lebih lemah!!” bentak Sam. “Ttttapi, kkau mmnggangguu Jjjjery.” Kenny makin lemah. “Aku memang mengganggu Jerry, tapi apakah kau tau? Di luar sekolah aku lebih suka bermain dengan Jerry ketimbang denganmu, makhluk bodoh dan egois!!” belum sempat Kenny menjawab, Sam menusuk dada kiri Kenny dan langsung merobeknya, kemudian mengambil jantungnya.
Kenny memuntahkan darah untuk terakhir kalinya, nafasnya langsung berhenti. Sam menumpuk usus, hati, dan jantung Kenny di sisi Kenny, kemudian dia memasukkan jubah dan pisau daging itu ke dalam plastic kemudian menaruh sepucuk surat di samping mayat Kenny. Sam keluar dari ruang ganti dan menuju tempat sampah. Kemudian ia bertemu dengan pembantu sekolah “Hey, apakah sudah beres semuanya? Aku mau pulang sekarang.”.”Iya semua sudah beres, kunci saja ruang locker itu, aku yang terakhir berada di situ. Apakah kau sudah membakar sampah? Kebetulan aku baru saja mau membuang sampah ini.”.”Oh, kebetulan, aku sedang membakar sampah di belakang.” Sam kemudian berjalan ke belakang sekolah dan melemparkan plastik itu kemudian melihatnya terbakar menjadi tidak berbentuk. “Kenny, bahkan sahabatmu bisa menjadi perenggut nyawamu.” Kemudian dia meninggalkan sekolah. Esoknya, ada kertas yang di tempel di mading sekolah. “Aku yang membunuh Kenny, aku muak melihat tingkah lakunya, jangan salahkan Jerry. Dia tidak tahu apa-apa.”

- Copyright © Welcome To Blog Dendy002 - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger -