Popular Post

Popular Posts

Jumat, 18 Maret 2016

The Last Letter
Selamat pagi teman.
Pagi ini aku terburu-buru menuju sekolah.
Tapi sebenarnya itu tidak terlalu buruk.
Karena saat itulah kita bisa berkenalan.
Kau dan aku berdiri di depan gerbang, kita menunggu kebaikan hati bapak penjaga gerbang membukakannya.
Aku ingat sekali tatapan matamu saat pertama kali datang ke rumahku.
Saat kita duduk bersebelahan tetapi sama sekali tidak berbicara.
Apakah kamu masih ingat saat pertama kali kita kencan?
Saat itu aku pulang terlalu larut,
Hingga ayah mengunci pintu rumahku.
Kau langsung meraih tanganku dan mengajak ku pergi ke taman.
Aku masih mengingatnya,
Walaupun kini aku tak bisa lagi melangkah,
Melainkan mengayuh roda ini.
Saat pertama kali dokter menjatuhkan vonisnya dengan tatapan matanya yang tajam.
Aku merasa tidak ada yang pantas ada didekatku,
Tidak juga kamu…
Saat itu ku kira kau sudah pergi dan mencari gadis lain.
Tetapi aku terkejut saat seseorang mengetuk jendelaku tengah malam itu,
Dan ternyata itu kau.
Dengan lembut kau pakaikan sebuah cincin dijariku sambil berkata, “menikahlah denganku”.
Saat mendengar itu, aku merasa sangat kuat.
bahkan vonis dingin dokter itu tidak terbukti sama sekali.

Saat senja kau bawa aku ke pantai untuk melihat matahari tenggelam.
Aku sangat senang, tetapi entah mengapa tubuhku semakin lemah.
Ternyata dokter menang …

Saat aku sama sekali tidak bisa bergerak, kau tak pernah pergi dari sisiku.
Kau selalu mengatakan bahwa tidak akan terjadi apa-apa.
Dan kau bilang aku masih terlihat cantik, aku tau kau bohong.
Tetapi aku lebih suka mendengar kau berbohong.

Entah kenapa hari ini aku semakin melemah,
Sepertinya aku perlu istirahat panjang.
Tubuhku tak mampu lagi aku diami.
Aku sadar mungkin ini saatnya aku pergi.
Aku selalu mempersiapkan diri untuk hari ini, tetapi tetap saja terasa menyakitkan.
Jangan sedih, aku menangis bukan karena takut untuk pergi.
Aku menangis karena aku melihat matamu.
Pandanganmu masih sama seperti saat kita pertama kali bertemu.
Saat kita beradu pandang ketika kau pertama kali ke rumahku.
Aku senang masih bisa melihat pandangan itu, bahkan saat aku akan pergi.

Kini aku siap, siap untuk pergi.
Sampaikan salamku terhadap semua orang yg aku cintai,
Bilang pada mereka bahwa aku menyayangi mereka.
Selamat malam teman hidupku …
Terima kasih atas semua petualangan yang telah kita lewati selama ini,
Kau teman terbaik ku ….

- Copyright © Welcome To Blog Dendy002 - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger -