Popular Post

Popular Posts

Jumat, 18 Maret 2016

#WayToDie: Hari Minggu Yang Cerah
Hari minggu ini siang yang sangat cerah, Hazzley sudah bangun dari pagi tadi. Hari ini bukan hari minggu biasa, karena siang ini Hazzley akan latihan menari di Sekolahnya. Hazzley memang suka menari, dan dia sangat bersemangat bahwa sebentar lagi kompetisinya dimulai, dia sangat yakin bahwa latihan kerasnya akan berbuah manis.
Hazzley sedang memakai sepatu, Ia sudah belajar mengikat tali sepatu dan belakangan ia terus mengikat dan melepas ikatannya, untuk memastikan bahwa ia sudah benar benar bisa mengikatnya. Dan Hazzley akan tersenyum bangga jika sudah puas.
“Ayo Hazz, cepat ikat sepatumu, nanti kita terlambat datang ke latihan” Panggil Ibu
“Iya! Cepatlah Hazz, cepat!” Linzie berkata dengan semangat
Linzie adalah kakak Hazley yang 3 tahun diatasnya, Ia sudah kelas 3. Namun ia senang ikut mengantar adiknya. Kali ini Linzie ikut mengantar Hazz, tidak lain dan tidak bukan adalah karena ia ingin bermain di halaman Sekolah Hazzley yang cukup besar dan banyak terdapat permainan. Linzie memang masih kekanak-kanakan.
Setelah sampai di Sekolah, Hazzley langsung dipanggil untuk bergabung bersama teman-temannya. Ibunya melihat Hazzley sambil tersenyum, ada raut banggat di wajah ibunya. Hazzley membalas dengan senyum manisnya, dan semakin bersemangat latihan.
“Baiklah anak-anak, waktunya istirahat, minum air putih yang banyak. Jangan sampai kalian dehidrasi” Kata sang Pelatih, Nyonya Debora.
Hazzley berlalri ke Ibunya, dengan sedikit nafas yang terengah dan keringat yang bercucuran
“Kau pasti lelah Hazz” Kata Ibu sambil menyeka keringat Hazzley
“yeah, sedikit. Aku masih sangat bersemangat bu” Hazzley memang anak yang bersemangat dan tidak mau kelihatan lembek.
“Heey, Hazzley. Ayo kita bermain!” Panggil Linzie dari kejauhan
“Aku datang!” Jawab Hazzley
“Ayo kita main jungkat jungkit”
“Ugh, tapi aku masih berkeringat. Aku ingin main ayunan saja. Aku butuh angin”
“Huh baiklah. Aku ayunkan ya”
“Okay”
Linzie mengayunkan ayunannya dengan sekuat tenaga
“Hey dorong sedikit dengan kakimu Hazz, memangnya kau enteng”
“Hahaha ya ya baiklah nyonya Linzie”
Hazzley mendorong ayunan dengan kakinya hingga ia terhempas agak tinggi, angin menerpa wajah dan rambutnya. Linzie masih mendorong ayunan. Hazzley tertawa riang, dan ayunan itu pun terayuin semakin tinggi, dan makin tinggi. Hingga saat terhempas ke udara posisinya curam. Hazzley masih tertawa riang.
Linzie semakin bersemangat mengayunkannya, Hazzley merasakan adrenalin yang kuat, jantungnya terasa naik turun, Ia sedikit gemetar. Ia berteriak “Linzie sudah!” namun Linzie tidak mendengar karena asik mengayunkan dan berisiknya anak-anak lain berteriak dan bercanda.
“Whoooa, hentikan Linzie. Hentikan!”
Wajah linzie sudah terlihat smar smar dan hanya sekelebatan karena kencangnya ayunan berayun. Berayun tinggi sekali hingga menukik tajam
“Linzie!! Aku ingin turun!” Hazzley menjerit dan Linzie masih tidak menyadari
Dan saat ayunan terhempas sangat tinggi di udara dan menukin dengan sangat tajam, Hazzley tak dapat menjaga keseimbangan tubuhnya. Gravitasi menghempaskan tubuhnya dari jarak 5 meter dari udara ke bawah, dan kepalanya mengantam aspal taman dengan keras sekali,terdengar gemeretak tulang. Hazzley terseret tepat diwajah dan menubruk ujung pembatas taman dengan lapangan. Seketika suasana hening, orang tua berlarian melihat apa yang terjadi, anak-anak lain menjerit.
Hazzley tak bergerak, aspal dipenuhi darah yang mengalirdari wajahnya.
Linzie berlari ke arah ibunya
“Ibu aku tak sengaja” Linzie menangis dan raut mukanya shock sekali.
Linzie berdiri disamping ibunya sambil menangis, ibunya mengangkat Hazzley dengan tak kalah histeris. Bahakan lebih histeris dari teriakan anak anak. Guru sibuk menyuruh anak-anak untuk masuk kedalam, ibu ibu lain sibuk menelepon ambulans.
“Nak ayo masuk. Cepat” Nyonya Debora menarik Linzie, ini bukan pemandangan untuk anak kecil
Hazzley tak bergerak sama sekali, lengannya patah, mukanya kotor dan kulitnya tergerus di dahi,pipi dan hidung. Kepalanya bocor, dan darah segar terus mengalir di kepala,hidung dan lecet-lecet tersebar disana sini.
Hazzey yang malang, hari ini bukan hari yang cerah lagi untuknya. Dan Linzie, kuharap dia bisa tumbuh dengan baik dan melepas trauma atas kehilangan adiknya yang disebabkan oleh dirinya.

- Copyright © Welcome To Blog Dendy002 - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger -