Popular Post

Popular Posts

Jumat, 18 Maret 2016

#WayToDie: Mantan Kekasihku
Travis Alexander adalah seorang motivator yang cukup terkenal, diumurnya yang menginjak 30 tahun. Ia sudah mempunyai hidup yang sempurna, tapi sayangnya Travis belum mempunyai pasangan. Sebagai seorang motivator, ia tentunya ingin mendapatkan pasangan yang sempurna. Oleh karena itu ia terus menerus mencari untuk seseorang yang sempurna, ia tidak pernah lelah.
Hingga pada suatu hari, pada sebuah pesta yang ia hadiri. Travis bertemu dengan seorang wanita yang cantik. setelah saling memandang malu-malu, Akhirnya mereka berkenalan, gadis ini bernama Jodi Arias. Jodi adalah wanita yang menarik, ia sangat komunikatif. Jodi dapat mengimbangi Travis yang juga aktif dalam berbicara, setelah pesta itu hubungan mereka semakin dekat. Jodi semakin sering bertandang ke apartemen Travis, tidak jarang mereka menghabiskan malam bersama. Mereka sangat menikmati kebersamaan mereka, mereka layaknya sepasang muda mudi yang tengah jatuh cinta.
Semenjak itu mereka terus berhubungan, malah semakin lama semakin dekat. Tapi lama kelamaan keanehan muncul dari sosok Jodi, ia sepertinya semakin terobsesi dengan Travis. Dimatanya Travis sangat menarik, dan membuatnya ingin bersama terus menerus. Namun sayangnya hal lain dirasakan Travis, ia semakin gerah dengan sikap Jodi. Tapi ia masih bisa menahan perasaannya, lambat laun Jodi sudah keterlaluan. Travis benar-benar sudah tidak tahan dengan sikap Jodi, akhirnya setelah 7 bulan bersama. Travis memutuskan hubungannya dengan Jodi, ia malah mengencani gadis lain. Tapi Jodi tidak pernah menerima keputusan Travis, ia terus saja menguntit Travis tanpa Travis sadari. Hal ini berlangsung cukup lama, hingga suatu hari Jodi menelpon Travis.
“apakah malam ini kau ada acara?” tanya Jodi. “sepertinya tidak.” Jawab Travis.
“apakah malam ini kau ada kencan?” Jodi terus bertanya. Travis diam sejenak, “tidak, aku tidak ada rencana malam ini.” jawab Travis. “bagaimana jika malam ini aku mampir ke apartemenmu.” Tawar Jodi. Travis sempat diam sejenak, ia ragu untuk menjawabnya. “aku hanya mampir, itu saja.” Jodi berusaha menyakini Travis. “baiklah, mampir jika kau mau.” Tutup Travis. Malam itu Jodi mampir ke apartemen Travis, tapi ada yang aneh dari sikap Jodi. Ternyata malam itu Jodi mengajak Travis bersenang-senang, dan Travis pun terlena. Malam itu mereka bercinta, dan ditutup dengan mandi bersama. Mereka begitu menikmati saat itu, Jodi bahkan mengambil kamera milik Travis untuk  mengabadikan momen itu.
Namun setelah Jodi meletakan kamera itu, tiba-tiba Jodi memukuli Travis menggunakan tralis tirai kamar mandi. Travis kaget, seketika itu ia melawan dan menangkis pukulan itu dengan tangannya. Seketika kepalan tangan Travis membentur tralis besi, hingga ruas jarinya remuk. Travis merasakan sakit yang bukan main di bagian tangannya, ketika Travis sedang mencoba meredakan sakitnya. Jodi mengeluarkan sebuah pistol dari tas yang ia bawa, tanpa pikir panjang ia menembakan pelurunya ke kepala Travis. Peluru itu mengenai mata kanannya, membuat bola matanya hancur. Darah membuncah dari wajah Travis, ia seketika jatuh tersungkur memegangi matanya. Rasa perih dan terbakar menyebar dari rongga matanya, membuat Travis menggelepar di atas Bathtub. Darah terus saja mengalir tidak ada hentinya. Saat Travis sedang menahan rasa sakitnya, Jodi datang dengan tatapan bengis. Jodi menggenggam sebuah pisau dapur, ia berdiri di atas tubuh Travis yang sedang menggelepar lalu menikamnya dengan membabi buta. Travis berusaha menahan tikaman itu, tapi ia kewalahan. Satu per satu lubang tikaman terbentuk di atas tubuhnya secara brutal, Jodi menikam Travis sebanyak 27 kali. setelah puas menikam Travis yang ternyata masih hidup, namun sudah sekarat.
Jodi belum puas. Ia menjenggut rambut Travis, lalu menyayat lehernya dari telinga kanan hingga telinga kiri dengan perlahan-lahan. Travis sudah mati rasa, ia tidak dapat merasakan apa-apa lagi selain rasa perih di seluruh tubuhnya. darah membuncah dari leher Travis saat Jodi menyayatnya, lalu Jodi melepaskan kepala Travis. Travis sempat menggelepar selama beberapa saat, hingga kemudian ia tidak lagi bergerak. Malam itu Travis tewas di tangan Jodi.
Travis sudah membuat kesalahan besar, ia telah berhubungan dengan seorang wanita yang menderita gangguan psikis. Jodi memang dilaporkan mempunyai kelaianan dalam mengontrol emosinya, dan ia juga seseorang yang obsesional. Ia akan melakukan apa saja untuk sesuatu yang ia obsesikan, termasuk membunuhnya dengan cara yang keji…

Jodi Arias
Tavis dan Jodi saat masih bersama
Luka di tangan Travis saat melakukan perlawanan.
Travis Alexander saat ditemukan polisi.
Luka di leher Travis dari telinga ke telinga

- Copyright © Welcome To Blog Dendy002 - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger -