Popular Post

Popular Posts

Jumat, 18 Maret 2016

#FiksiHorror: Don’t Keep The Lies (Diaksa Adhistra)
Begitu banyak cerita horor yang ada di sekitarku, kebanyakan juga teman-teman dekatku mengalami kejadian mistis, tapi aku selalu mendengarkannya. Aku suka cerita horor, dan aku suka sekali nonton film horor. Buatku, hal-hal yang berbau supranatural selalu membuatku menarik. Aku akui, aku orangnya sangat penakut. Tapi sampai sekarang aku tidak pernah mengalami kejadian aneh. Sampai suatu kejadian membuatku ngeri, sampai membuatku stress. Oh ya, namaku Adhis. Aku ingin menceritakan kejadian yang sepertinya juga bisa dialami oleh orang lain.Aku datang ke Jakarta dari Semarang untuk merintis karir. Perjuanganku untuk bisa menembus kerja di Jakarta akhirnya terbayar sudah karen aku bisa bekerja di salah satu media terkenal di Jakarta. Orang tuaku sudah bercerai, dan aku memang sudah tidak mau tinggal dengan orang tuaku lagi karen masalah mereka masing-masing yang membuatku pusing. Aku senang bisa kost menikmati hidup tanpa orang tua dan belajar hidup sendiri. Aku mengalami itu selama 7 bulan walaupun hidup pas-pasan (ya namanya juga anak kost). Sampai suatu saat, ibuku punya tempat tinggal sendiri di sebuah apartemen di pusat Jakarta. Aku disuruh berhenti kost dan menemani ibuku untuk tinggal di sana menemaninya. Aku sebenarnya tidak mau, tapi mau tidak mau aku harus pindah.Ternyata keputusanku untuk pindah tepat, karena setahun kemudian ibuku terkena penyakit jantung ringan karena penyempitan pembuluh darah. Aku harus tiap saat siap kalau terjadi apa-apa ketika ibuku kambuh. Tidak terasa, sudah 2 tahun aku tinggal di apartemen ibuku yang ternyata memang masih sewa. Banyak rumor kalau apartemen yang aku tinggali itu angker, banyak yang bunuh diri lalu hantunya menampakkan diri. Cerita itu hanya aku dengar saja, dan aku berdoa jangan sampai aku mengalaminya. Suatu malam, aku sedang menonton film di salah satu channel TV cable, film yang aku favoritkan dan tidak pernah bosan aku tonton berkali-kali. Pada saat itu aku juga pulang cepat karena kerjaanku sudah selesai. Malam itu pukul 9 malam, ibuku sedang ada di kamar mandi. Tiba-tiba saja aku mendengar pintu apartemenku diketuk 3 kali. Aku spontan menoleh ke arah pintu, aku tidak mikir yang aneh-aneh. Aku memikirkan pasti ada tamu. Aku menuju ke arah pintu dan mengintip ke kaca kecil untuk mengetahui siapa yang datang. Ternyata aku tidak melihat ada siapa-siapa di luar. Aku tidak langsung berpikir aneh-aneh karena ini pasti aku salah dengar. Aku melanjutkan menonton film yang aku tonton, beberapa menit kemudian ketukan itu terdengar lagi dan kali ini lebih keras bunyinya ‘DOK….DOK…DOK!!!’. Spontan juga aku langsung menoleh ke arah pintu unit ku, dan aku kesal ini tamu kok tidak sopan. Aku mengintip lagi dan tetap tidak ada siapa-siapa. Lalu aku membuka pintu menoleh ke kiri dan ke kanan tidak ada siapa-siapa. Aku pertamanya berpikir pasti ini orang asing. Tapi aku langsung tersadar, tidak mungkin ini ulah orang iseng, karena unitku berada di pojok. Orang iseng pun pasti akan terlihat di lorong berlarian dan di depanku pintu tangga darurat pastinya akan terlihat ada orang di sana kalau mau lari bersembunyi di sana. Akupun tersadar lagi kalau naik ke apartemen menggunakan lift harus memakai kartu akses. Aku langsung merinding lalu mengeluarkan keringat dingin. Ternyata cerita orang-orang tentang apartemen ini berhantu benar juga. Aku mulai menutup pintu lalu aku tidak konsen menonton film yang aku tonton. Ibuku keluar dari kamar mandi dan bingung melihatku berkeringat padahal ruangan luar ber-AC.“Kamu kenapa? Kok keringatan?” ,tanya ibuku bingung.
“Mama pasti nggak akan percaya kalau aku cerita ini.” ,tambahku sambil ketakutan.“kenapa sih?”
“Barusan aku dengar ada suara pintu diketuk ma, aku pikir ada tamu aku intip nggak ada. Terus aku nggak gubris, tapi tadi digedor ma aku sampai buka pintu nggak ada siapa-siapa.”
Ibuku terdiam, dan meyakinkan aku salah dengar atau tidak. Ibuku menyuruhku berdoa, aku turuti dan aku mulai takut. Ketika larut malam aku sudah mulai mengantuk dan memutuskan untuk tidur. Ketika aku terlelap tiba-tiba pintu kamarku digedor, aku spontan terbangun karena kaget ternyata itu ibuku. Aku tanya ada apa, dan ibuku wajahnya pucat karena ketakutan.
“Kamu tidur sama mama ya, mama takut banget.”
“Kenapa sih ma?”
“Barusan ada yang meluk mama dari belakang, mama mikirnya kamu. Tapi mama pikir kan kamu di kamar sebelah lagian ngapain juga kamu meluk-meluk mama. Mama sekelebat lihat mukanya kayak kamu persis cowok yang mama lihat."Aku terdiam sebentar, dan mulai memikirkan ada yang tidak beres dengan unitku. Aku lalu memutuskan untuk tidur di kamar ibuku sambil merinding di leher dan sekujur tubuhku.Suatu hari ibuku pergi ke Eropa selama 3 minggu dengan tante dan sepupu perempuanku. Aku mulai tidak tenang tinggal sendirian di unitku. Aku ketakutan karena kejadian yang dialami ibuku. Aku sengaja tidur larut malam, supaya tidak mengalami kejadian apapun. Tapi herannya, selama aku sendirian aku tidak pernah mengalami kejadian aneh satupun. Justru aku merasa sangat aman ketika aku sedang sendirian di unit apartemenku. Ketika ibuku pulang dari Eropa, salah satu teman ibuku menerawang kejadian mistis yang dialami ibuku. Teman ibuku menanyakan ada masalah apa, karena yang dilihat gangguan itu adalah kiriman seseorang teman bisnis ibuku yang tidak suka dengan ibuku. Dan ada juga 'penghuni’ dari lantai lain entah kenapa bisa 'mampir’ ke unit apartemenku lalu mengganggu ibuku. Kejadian itu dialami ibuku setiap malam sabtu, aku jujur terganggu dengan kerjaanku karena gara-gara masalah ini aku hampir bertengkar dengan ibuku karena liputan yang aku harus kerjakan jadi terbengkalai. Egois memang. 
Akhirnya, semuanya berjalan damai lagi. Tidak ada kejadian aneh, pekerjaanku jadi tenang, aku tidak perlu khawatir lagi. Ternyata, gamgguan itu muncul kembali. Waktu aku baru pulang dari liputan, ibuku bercerita gangguan itu semakin menjadi. Ibuku merasa ada seperti sosok anak kecil menghisap jempol tangan ibuku dan ibuku dipeluk lagi dari belakang. Aku mulai panik, dan kejadian itu berurutan terjadi setiap hari di malam hari. Aku mulai geram dan seolah memperingatkan 'penghuni’ yang mengganggu ibuku untuk tidak mengganggu, karena aku dan ibuku juga tidak merasa mengganggu mereka. Aku terpaksa tidur di kamar ibuku untuk menemaninya, dan gangguan itu selalu hilang kalau ada aku, dan kemudian aku mulai tertidur. Keesokan harinya, aku terbangun dengan perasaan aneh, aku seperti dibebankan sesuatu karena bagian kiri tubuhku berat, punggung sebelah kiri pun berat, lalu ketika mengangkat tangan kiri bagian dekat ketiak sakit sampai ke dada. Aku menganggapnya pasti posisi salah tidur,dan mulai memasang koyo untuk membuat nyaman. Aku bekerja seperti biasa, tapi bagian kiri tubuhku masih sakit dan sangat berat. Aku bahkan rasanya ingin merebahkan diri terus karena memang bagian badan sebelah kiri merasa berat terutama di pundak. Ibuku menyuruh untuk pijat dengan ibu-ibu tukang urut langganan ibuku. Aku minta untuk dikerok karena mungkin memang masuk angin. Anehnya dikerok tidak terasa sakit, tapi hasil kerokan itu merah kehitaman, dan bagian dada kiri sampai punggung sakit bukan main ketika diurut. Ketika selesai, agak enakan mungkin ini memang masuk angin, ternyata anggapanku salah karena satu jam kemudian masih terasa berat. Keesokan harinya di tengah malam, aku baru pulang kerja sekitar pukul 10 malam. Ibuku tertidur di ruang tengah, aku langsung membersihkan diri dengan mandi. Bagian kiri badanku masih berat, dan aku masih belum tahu kenapa sebabnya, aku lalu merebahkan diri ke kamar. Tepat jam 11 malam, ibuku memasang wajah panik sambil menuju ke kamarku. Aku tanya kenapa, dan aku sangat kaget mendengar apa yang dialami ibuku barusan. Kejadiannya mirip seperti film "Insidious”, ibuku merasa berjalan ke kamarku dan berteriak-teriak di arah kamarku karena melihat sosok tinggi makhluk berwarna hitam. Sepertinya, jiwa ibuku berkelana ke alam astral untuk sementara, sosok hitam itu seperti ingin membawa ibuku pergi, lalu ibuku mendengar suara jelas dua keponakanku (padahal keponakanku tinggal di luar kota bersama kakakku) bilang “jangan….jangan!!!” mendengar hal itu aku semakin penasaran dan yakin, hantu-hantu itu adalah kiriman seseorang. Aku merasa tidak kuat, lalu aku memanggil sahabatku yang bisa merasakan kehadiran makhluk halus untuk datang ke unit apartemenku. Aku menceritakan keadaan yang sebenarnya, dan ibuku juga mengatakan kejadian yang dialaminya. Sahabatku mulai berkeliling ke tiap sudut unit, awalnya dia tidak melihat apa-apa. Lalu dia berkonsentrasi untuk melihat lebih jauh. Dan terkuak lah rahasia yang selama ini aku tidak tahu.
“Tante, aku lihat ini ada sosok hitam yang agak berbahaya. Dan sepertinya jawabannya ada di tante sendiri.” ,kata sahabatku dengan wajah serius.
“Kok bisa? Tante melakukan apa?” ,tanya ibuku heran.
“Tante punya masalah sama orang ya? Ini kiriman orang yang sudah nggak suka sama tante dan berniat mencelakakan tante. Yang aku lihat di sini, tante banyak bohong dan menutup-nutupi masalah ke Adhis. Jadinya celah untuk makhluk halus ini jadi bisa masuk. Targetnya adalah tante. Adhis mulai kena, dia 'digandulin’ sama sosok hitam ini.”
Aku membelalak kaget.
“Lho, kok jadi tante yang salah? Itu kan masalah tante, kenapa jadi Adhis yang kena juga? Siapa yang kirim, kamu bisa lihat?” ,ibuku mulai panik.
“Masalahnya bukan hanya bohong ke Adhis, tante banyak bohong ke orang juga. Yang saya lihat ini masalah hutang besar dan kejatuhan tante yang besar di sini.” ,kata sahabatku menjelaskan dengan tenang.
“Mama bohong apa sih? Jadi selama ini mama punya hutang banyak gitu??!!! Jangan main-main dong ma!!!” ,aku mulai murka.
“Dhis, jangan emosi. Ingat, kamu lagi digandulin. Makhluk kiriman ini suka dengan konflik besar, kamu bisa kerasukan dan bisa mencelakai mamamu. Ini yang diminta sama yang ngirim, bisa itu mamamu nggak kuat menghadi sosok itu, bisa juga kamu yang menyebabkan celaka karena kerasukan.” ,sahabatku berusaha menenangkanku.Aku mengendalikan emosiku. Aku melihat ibuku diam tak bergeming, lalu ibuku mulai menangis. Ibuku menjelaskan kalau selama ini dia terlibat bisnis ilegal yang berhubungan dengan uang jumlah banyak. Dia lalu meminjam uang ke sebagian orang yang dikenalnya dan juga atas dasar tanteku, dia juga berkomplot dengan tanteku lalu banyak ketipu sama orang banyak. Jadinya hutang dimana-mana dan ada satu orang yang dendam karena ulah kebohongan mamaku. Dia melakukan itu untuk cepat kaya, dia ingin dipandang kalau bisa membahagiakan aku dan keponakanku karena dari keluarganya yang berada. Aku shock mendengar pengakuan ibuku, dan aku speechless. Kata ibuku, masalahnya yang dihadi ada titik terang walaupun jangka waktunya lama. Aku tidak butuh penjelasan macam-macam yang penting masalah itu dihadapi dengan serius. Sahabatku menenangkan ibuku dan aku sendiri, lalu sahabatku menerawang ke setiap sudut unitku dan menemukan objek aneh. Dia menyuruh ibuku untuk menuju ke kamarnya untuk membongkar lemari bajunya. Ibuku bergegas dan kaget menemukan sebuah boneka kecil yang dibungkus kafan seperti voodoo. Sahabatku lalu meminta ibuku untuk membaca salah satu ayat suci sambil meletakkan di sebuah plastik putih, dan membuangnya di kali yang mengalir dekat apartemen. Sahabatku juga berpesan, agar jangan diulangi masalah yang dihadapi ibuku, dan terus beribadah sekaligus meletakkan kitab suci dimanapun supaya makhluk halus tidak pernah bisa masuk ke tempat kita tinggal.Sekitar 2 bulan kemudian, masalah ibuku berangsur selesai, dia memulai hidup baru dan uang yang dikumpulkan berhasil membayar hutang-hutangnya. Tanteku ternayata juga menjadi penyebab ibuku gampang ditipu orang yang juga merupakan kenalan tanteku. Tanteku juga dituntut untuk membayar hutang ke ibuku karena ibukulah yang suka meminjami uang ke tanteku. Orang yang mengirim hantu ke unitku sudah ketahuan, justru berbalik dihantui kirimannya sendiri. Sekarang gangguan itu mulai hilang dan tidak pernah terjadi lagi sampai sekarang, aku sudah bisa konsentrasi dengan pekerjaanku dan mulai bisnis sendiri bersama teman-temanku. Well, ternyata terburu-buru untuk jadi orang kaya bisa jadi boomerang ke diri kita sendiri. Untungnya aku bukan orang seperti itu.

- Copyright © Welcome To Blog Dendy002 - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger -